Burung Cendrawasih Biru

Burung cendrawasih biru memiliki nama ilmiah Paradisaea Rudolphi, yang juga merupakan salah satu burung cendrawasih yang paling populer karena perpaduan warnanya. Burung ini memiliki kombinasi hitam metalik dan biru yang sangat mempesona. Warna hitam seolah menjadi background burung ini sedangkan kedua sayapnya yang berwarna biru memberikan kesan unik. Apalagi di antara sela kedua sayapnya, biasanya ada warna dengan corak lain yang mempesona. Warna yang sering ada di celah sayap adalah merah, sehingga kombinasi warna hitam, biru, dan merah ini terlihat indah saat burung mengepakkan sayap. Oh iya, tunggu saja saat burung cendrawasih warna biru ini sedang menggoda sang betina.

Burung ini akan melakukan sebuah tarian khusus yang bertujuan untuk menarik perhatian sang betina. Tarian unik ke sana ke mari seolah terlihat sempurna karena di saat yang bersamaan, burung cendrawasih biru membentangkan sayapnya sembari mempertontonkan keindahan bulu-bulunya. Jika boleh jujur, diantara jenis burung cendrawasih yang lain, burung yang berwarna biru terlihat lebih indah karena memiliki postur tubuh yang pas. Paradisaea Rudolphi ini berukuran sedang, panjang tubuhnya hanya 30 cm saja. Porporsionalitas inilah yang membuat pesona burung cendrawasih biru terlihat menggoda diantara spesies lain. Selain itu, burung cendrawasih biru juga memiliki suara yang indah. Suara tersebut digunakan untuk menggoda sang betina. Biasa pula digunakan sebagai sarana komunikasi dengan spesies lain. Dan pada saat-saat tertentu, suara burung digunakan sebagai peringatan pada burung lain karena ada bahaya yang mengintai. Biasanya suara ngekek panjang dan burung akan langsung terbang meninggalkan tempatnya.

Jika berbicara tentang habitat burung cendrawasih biru, spesies ini lebih menyukai tempat yang cukup tinggi. Burung ini kerap ditemukan di daerah dengan ketinggian antara 1.400 hingga 1.800 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan catatan sejarahnya, burung ini ditemukan oleh seorang ekspedisi asal Jerman yang sedang melakukan penelitian di hutan Papua. Tidak heran jika nama ilmiah dari burung ini juga dikaitkan dengan salah satu bangsawan dari Austria.

Scroll to top