Beasiswa Untuk Gap Year, Persiapan dan Langkah Penting Mencapainya

Jangan terburu-buru. Banyak di antara kita yang salah memilih jurusan, lalu memulai dari awal menyia-nyiakan uang kuliah selama setahun. Atau malah meneruskannya dan setengah hati menjadi ahli yang ilmunya tidak jadi point of interest. Akhirnya tidak jadi apa-apa dan tidak mampu berkerja dengan baik. Oleh karena itulah pertimbangkan dengan seksama setelah lulus sekolah menengah. Apalagi jika anda tengah mengejar bea siswa yang diberikan rutin oleh dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Maka dari itu, cobalah isi waktu melalui gap year.

Gap year dapat diartikan sebagai tahun jeda. Tahun tanpa melakukan hal apapun. Tetapi sejatinya dia melakukan banyak hal yang fokus pada tujuan untuk menembus selesi ujian masuk universitas favorit dan mempersiapkan dengan baik, belajar bimbel khusus gap year pada bidang keilmuan tertentu agar dirinya lancar memenuhi target studi, lulus sebagai seorang yang lebih ahli hingga terserap di dunia professional, entah menjadi pengusaha atau karir sebagai salaryman.

Banyak bertanya apa yang bisa dilakukan selain ikut bimbel yang tentunya tidak berjalan setiap hari selama setahun, apa yang mesti dilakukan  mengisi kekosongan satu tahun jeda. Sebenarnya banyak. Gap Year yang secara pribadi dapat membawa pengalaman lebih jauh dari sekedar belajar tentang cara tembus seleksi atau ikuti ujian agar bisa diendus oleh beasiswa tertentu.  Memang pada akhirny anda mesti memutuskan berapa lama waktu jeda dengan taktik yang jelas. Bagaimana waktu dihabis kan dan bagaimana  menghabiskannya.  Dan tidak orang yang ingin hari-harinya di isi dengan kegiatan tidak berguna, yang tentunya bisa meresahkan orang tua. Dalam hal ini, Anda disarankan mengisi gap year dengan cara:

Belajar Mandiri Lepas Dari Orang tua

Pernah seorang dosen bicara pada mahasiswa baru “Periode kuliah dimaksudkan untuk pendidikan akademik – pada akhirnya kamu harus menggunakan waktu bebas di luar kuliah untuk pendidikan lebih lanjut di semua bidang lain”, jelasnya. Pendidikan macam apa? “Kemasyarakatan, magang, mandiri,  bantu orang tua,” dan “hentikan banyak main, karena kalian bukan anak-anak lagi” dosen itu bicara dengan tegas kepada mahasiswanya. Dia tidak ingin mahasiswa menganggap bahwa kuliah di perguruan tinggi adalah waktu bebas yang lain, jenjang pendidikan yang lain yang bisa dijalani dengan terus tergantung pada orang tua. Karena mereka yang kuliah umumnya telah memiliki identitas penduduk. Diakui sebagai orang dewasa.

Oleh karena itulah, satu tahun jeda bagi yang tidak kuliah bisa Anda isi untuk mencoba mandiri, bahkan membiayai bimbel anda sendiri. Bagaimanapun kemandirian itu merupakan beasiswa dalam bentuk lain. Saat anda magang, berkerja pada masa “tahun jeda”, mendapatkan uang. Uang tersebut bagai beasiswa di mana anda mengumpulkannya agar bisa meringankan beban orang tua. Itulah  “beasiswa” versi anda. Banyak yang benar-benar melakukannya. Karena staf SDM di perusahaan nanti tidak akan menilai berdasarkan kelengkapan CV atau semata yudisium, tetapi pada keterampilan nyata yang  peroleh dari dari kehidupan dan praktik lapangan.

Lagipula, tidak ada yang tidak berencana untuk tidak melakukan apa-apa saat  jadi mahasiswa. Ada yang ingin belajar bahasa asing, ada yang ingin keliling daki gunung, belajar batu alam, ada  membantu masyarakat, ada yang meneliti berpikir di luar kotak. Terkait beasiswa. Banyak perusahaan dan agensi menawarkan program dan hibah beasiswa yang dapat  ajukan sedini mungkin. Artinya, anda bisa latihan menembus tes beasiswa tertentu itu akan jadi pengalaman yang bagus.

Kursus Bahasa Asing

Misalkan anda ingin ikut beasiswa kedokteran. Tahukah anda bahwa saat kuliah kedokteran penguasaan bahasa asing  menentukan prestasi. Banyak istilah kedokteran mengambil istilah latin. Anda bisa kursus bahasa latin, bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa Cina, atau bahasa lain di mana kedokteran begitu maju, dan referensi begitu penting. Anda harus mempelajari bahasa dengan mudah dan cepat selain demi seleksi juga demi menjalani hari demi hari sebagai mahasiswa.

Menyelam Sambil Minum Air, Belajar Bahasa Asing Di Luar Negeri

Hal ini bisa dilakukan jika Anda masih di sekolah menengah, anda bisa ajukan proposal program pertukaran pelajar pada sekolah luar negeri yang memberikan beasiswa pertukaran pelajar. Walau hal itu jarang bukan berarti tidak ada. Lalu bagaimana jika Anda telah lulus dan menjalani gap year dengan bimbel, tapi anda merasa bahwa di antara bimbel yang bisa dilakukan online harus juga mendapatkan pengalaman praktis. Maka pergi ke luar negeri jadi cara lain. Caranya? Ambil contoh ikuti momentum olah raga dunia. Biasanya dibutuhkan asisten atau pekerja musiman saat Olimpiade, PIala Dunia dan sejenisnya, dibutuhkan dari seluruh dunia. Anda bisa ikuti program itu, sambil bisa belajar banyak menimba pengalaman mengisi tahun jeda.

Banyak pula program magang di luar negeri tidak dibayar, melainkan malah dibayar. Jika Anda mengincar kedokteran maka jadi asisten paramedis  bisa dilakukan, biasanya terbuka di wilayah konflik, di kamp pengungsian. Anda berkerja sebagai asisten yang mengangkut obat-obatan atau menjaga pasien, tapi pengalaman tersebut sangat berharga. Dan bisa jadi pengalaman belajar bahasa asing, belajar kedokteran secara gratis, bahkan dibayar.

Scroll to top