Cara Mengendarai Mobil Matik

 

Mobil matik kini menjadi pilihan banyak orang dibandingkan dengan mobil manual. Banyak yang beranggapan, bahwa mobil matik lebih nyaman dikendarai karena tidak perlu lelah menginjak kopling saat jalanna macet seperti di jalanan-jalanan kawasan urban. Namun, sejumlah orang juga banyak yang masih ragu untuk menggunakan mobil matik, karena transmisinya dianggap membingungkan.

Sebenarnya, mengendarai mobil matik tidak sesulit mengendarai mobil manual, karena Anda tidak perlu konsentrasi lebih untuk pengaturan perpindahan gigi mobil. Ketika berkendara menggunakan mobil matik, kaki yang digunakan pun hanya kaki kanan saja, sehingga kaki kiri bisa beristirahat. Hal ini tentu berbeda dengan menggunakan mobil manual yang butuh konsentrasi antara kaki kiri dan kanan.

Namun, bagi Anda yang baru belajar mengendarai mobil matik, baik yang baru sama sekali belajar mengendarai mobil maupun yang lebih terbiasa dengan transmisi manual, mengendarai mobil matik tentu memiliki tantangan tersendiri dan butuh keahlian. Keahlian ini tidak boleh dianggap sepele, karena semua ini berhubungan dengan kenyamanan dan keamanan saat mengendarai mobil matik di jalanan.

Oleh karena itu, penting bagi para pemula untuk mempelajari cara mengendarai matik agar tidak grogi saat berkenadara di jalan raya. Sebelum memahami caranya, hal yang perlu diketahui adalah istilah dan jumlah pedal yang dimiliki mobil matik. Mobil matik memiliki jumlah pedal yang berbeda dengan mobil manual. Jika mobil manual memiliki 3 pedal, mobil matik hanya memiliki 2 pedal saja.

Pedal mobil manual yang tiga, terdiri dari pedal gas, rem, dan kopling. Sedangkan pedal mobil matik yang dua, terdiri dari pedal gas dan rem saja tanpa adanya pedal kopling. Selain itu, tuas-tuas transmisi pada mobil matik pun berbeda, yaitu ada P (Park) difungsikan pada saat jalanan macet dan membuat Anda harus berhenti selama lebih dari 10 menit, R (Return) tuas perseneling yang digunakan untuk mundur.

Selanjutnya ada tuas perseneling N (Neutral yang diungsikan untuk jalanan macet hingga berhenti agar pengemudi tidak lelah. Perlu diketahui, saat posisi perseneling N, ada kemungkinan mobil masih melaju, maka pastikan dibantu dengan rem tangan agar mobil betul-betul tidak bergerak. Setelahnya, ada D-3/D (Drive), 2/S (Second), dan 1/L (Low) yang fungsinya serupa transmisi gigi pada mobil manual.

Memulai Mengendarai Mobil Matik

Nah, saatnya kita mulai belajar cara mengendarai matik. Pertama yang harus dilakukan sebelum melaju ke tahapan teknis adalah konsentrasi. Konsentrasi pada monitor yang terletak di bawah kemudi, penting saat mengendarai mobil matik. Sebab, pada monitor tersebut menunjukkan kecepatan laju, posisi perseneling, lampu, bahan bakar, hingga temperatur mesin. Selanjutnya lakukan langkah berikut:

  1. Pastikan tuas perseneling masih dalam posisi P yang menandakan mobil dalam keadaan berhenti total.
  2. Injaklah pedal rem, baru setelah itu nyalakan mesin mobil.
  3. Tunggulah beberapa menit hingga mesin mobil cukup panas.
  4. Pada saat ingin melaju, pindahkan tuas perseneling dari posisi P ke posisi D1 untuk melaju ke depan perlahan.
  5. Jika ingin memundurkan mobil terlebih dahulu, pindahkan tuas perseneling ke posisi R. Posisikan kaki Anda menginjak pedal rem.
  6. Sambil perlahan melepaskan pijakan rem, secara perlahan majulah. Jika sudah mantap, silahkan injak gas hingga mobil melaju. Usahakan gunakan kecepatan standar saat pertama kali melaju.
  7. Setelah posisi stabil, Anda boleh meningkatkan kecepatan dengan cara menggesert tuas perseneling dari D1 ke D2 atau ke D3. Ingat, biasakan posisi kaki menginjak pedal rem pada saat akan menggeser tuas perseneling.

Ketika di jalan Anda menemukan tanjakan tajam, maka melajulah dengan fokus dan tanpa ragu, namun tetap dalam kehati-hatian. Pahami pula istilah-istilah perseneling D, seperti posisi D1 ibarat range gigi 1 yang berada di 0 – 30 kpj, posisi D2 ibarat range gigi 2 yang berada di posisi 40 – 50 kpj, dan posisi D3 ibarat range gigi 3 yang berada pada posisi 60 kpj. Pastikan, sebelum menanjak, kecepatan sudah maksimal.

Selai itu, penting untuk mengandalkan insting pada saat berkendara, termasuk pada saat akan melaju pada jalan tanjakkan. Jika mobil masih jauh dari tanjakan, sebaiknya pindahkanlah tuas dari posisi D ke posisi D2. Hal ini bertujuan agar pada saat di depan tanjakan, mobil sudah siap untuk melaju di tanjakan. Perlu diingat, jangan gunakan posisi D3 di jalanan menanjak, karena biasanya mobil tidak kuat menanjak.

Jika mobil tiba-tiba mati, sebaiknya Anda harus tetap tenang, karena mobil matik tidak akan mundur. Hal yang perlu Anda lakukan adalah mematikan pemakaian AC dan radio, jika kapasitas mesin hanya 1000 cc. Demikianlah cara mengendarai mobil matik, informasi lengkap yang lainnya bisa Anda cek di laman wiringforums.com.

 

Scroll to top