Penyebab mata merah dan berair pada bayi

Bayi mengantuk, biasanya matanya merah. Namun, bisa jadi pertanda lain seperti adanya suatu masalah tertentu.

Mata merah, tak cuma tanda mengantuk bisa jadi menandakan suatu kondisi penyakit. ini juga sering terjadi pada bayi meski mungkin tak menunjukan tanda bahaya.

Namun jangan diremehkan karena bisa menular, sehingga mata merah  perlu segera ambil tindakan untuk diperiksakan ke dokter.   Penanganan mata merah dan berair pada bayi juga tak bisa sembarangan, wajib disesuaikan penyebabnya.

Penyebab dan penanganan mata merah pada bayi

Nah berikut ini beberapa Penyebab mata merah dan berair pada bayi yang lazim terjadi, sekaligus cara mengatasinya.

1. Konjungtivitis

Ini disebabkan karena adanya peradangan konjungtiva. Yakni, bagian berwarna pink letaknya di sisi dalam kelopak mata.

Mulanya konjungtivitis bisa terjadi di satu mata saja. Namun bisa menular ke mata yang lain. Untuk penangananya, harus disesuaikan dengan penyebab utamanya. Sesuai penyebabnya, konjungtivitis ada tiga, yakni konjungtivitis virus, konjungtivitis bakteri dan konjungtivitis alergi.

2. Iritasi mata

Mata merah dan berair pada bayi bisa juga disebabkan karena iritasi mata.

Pemicu iritasi mata sendiri banyak seperti Cepu polusi asap dan parfum.Iritasi tak cuma bikin mata bayi jadi merah tapi juga gatal dan berair. kalau si kecil mengalami iritasi sebaiknya berikan obat tetes mata khusus.

 3. Batuk Pilek

Penyebab mata berair dan mata merah pada bayi juga bisa karena batuk pilek. Namun kalau si kecil bermata merah dan disertai gejala lain seperti jarang pipis demam sesak napas lemas rempel dan gejala lainnya maka sebaiknya segera bawa ke dokter agar segera ditangani.

4. Pembuluh darah pecah

Mata merah juga disebabkan akibat pembuluh darah pecah persis di bawah konjungtiva. Darah yang keluar tak bisa seketika diserap konjungtiva jadi akibatkan mata bayi merah.

Kondisi ini bisa saja terjadi pada bayi yang baru lahir karena tekanan pada mata saat proses persalinan. Ini sebenarnya tak berbahaya karena bisa sembuh sendiri dalam waktu 1 sampai 2 minggu namun jika lebih dari dua minggu segera periksakan ke dokter.

 

 

Scroll to top