Pohon Kacang Almond

Pohon kacang almond dibudidayakan di kawasan Asia sejak 4000 SM silam. Kacang ini biasa dicampurkan dalam cereal, makanan yang dipanggang, dicampurkan dalam cokelat dan kue, diolah menjadi minyak, atau diolah menjadi minuman, seperti susu almond. Biasanya kacang almond dimanfaatkan oleh mereka yang sedang menurunkan berat badan atau produk susunya menggantikan protein hewani dari susu sapi.

Tanaman ini jarang ada di Indonesia karena jarang ada yang membudidayakannya. Sebetulnya, di Indonesia bisa juga membudidayakan pohon kacang almond atau biasa juga dikenal dengan pohon badam. Namun demikian, menanam pohon ini tidak bisa asal-asalan. Dibutuhkan syarat lahan tanam yang cocok agar menghasilkan buah yang bisa dijadikan kacang almond.

Perlu diketahui, pohon kacang almond tidak mentolerir tanah yang cenderung basah dan rentan terhadap embun beku pada musim semi. Pohon almond hanya dapat tumbuh subur di tanah yang gembur meski pada musim dingin dan tanah yang kering saat musim panas di bawah sinar matahari langsung. Jika suatu wilayah tidak tergolong dalam parameter ini, maka mustahil almond berhasil panen.

Varietas pohon kacang almond jarang yang tumbuh subur sendiri, kebanyakan pohon-pohon ini tumbuh dari hasil penyerbukan silang. Jika ingin mencoba menanamnya, paling tidak tempatkanlah dua pohon. Anda juga bisa menammpatkan pohon almond pada lubang yang sama agar tumbuh bersama dan menjadi satu. Ini akan memungkinkan terjadinya penyerbukan.

Tanamlah pohon kacang almond pada tanah berpasir yang subur dengan sistem drainase yang baik. Tanam dengan akar yang dalam dan pastikan lubang dibuat agak besar untuk memastikan akarnya gampang masuk ke kedalaman lubang yang dibuat. Tanam pohon kacang almond berjarak antara satu pohon dengan pohon yang lainnya.

Perawatan pohon almond cukup sulit dan perlu perhatian lebih. Pada musim hujan, pohon almond yang tumbuh perlu dipangkas sedikit untuk merangsang pertumbuhannya, memungkinkan cahaya masuk ke setiap selnya, dan menghilangkan anggota tumbuhan yang “sakit” atau sudah mati. Sedang pada musim mekar, rajin-rajinlah memberi pupuk.

Scroll to top